IMPLEMENTASI STRATEGI MENGAJAR YESUS DENGAN METODE DIALOG BERDASARKAN ANALISIS MATIUS 16:13-20 DALAM PROSES MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Abstract
Pengajaran menjadi efektif dan efisien ketika seorang guru menguasai kelas, dan untuk mendapatkan proses pembelajaran yang berkualitas diperlukan metode pembelajaran yang baik, namun pada kenyataannya kebanyakan guru menggunakan metode ceramah dan dialog ketika terjadi dialog ketika terjadi kekacauan atau ketidakteraturan dalam proses pembelajaran. Strategi mengajar Yesus sangat unik dalam penggunaannya, terdapat Teknik khusus yang dipakai Yesus dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui penerapan strategi mengajar Yesus dengan metode dialog dalam matius 16:13-20 yang relevan untuk saat ini. Penelitian ini memakai metode analisis deskritif dalam pendekatan hermeneutik analisis naratif. Hasil dari penelitian ini, yaitu mampu untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan metode dialog di strategi mengajar Yesus di dalam Matius 16:13-20.
Full Text:
PDFReferences
Damaria. R, Kajian Alkitab Mengenai Peran Orang Tua dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak, Jurnal Antusias (2022), https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/854
Kadek, FM, The Concept of Loving One Another Based on John 15: 9-17 and Relevance For The Church Today, Jurnal Teologi (JUTEOLOG) (2022), https://doi.org/10.52489/juteolog.v2i2.91
Susiani, K., & Suranata, K. (2017). Implementasi Metode Sokratik Melalui Lesson Study Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(1), 27–40. https://doi.org/10.30653/001.201711.4
Yuliana, I., & Fajriah, N. (2013). Penerapan Metode PQ4R dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 27–33. https://doi.org/10.20527/edumat.v1i1.550
Sholihah, D. A., & Shanti, W. N. A. (2017). Diposisi berpikir kritis matematis dalam pembelajaran menggunakan metode socrates. Jkpm, 4(2), 1–9.
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Matius Ps. 1-10, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2008), 13.
Meriil C. Tenney, Survey Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2001), 197.
Jacob Neusner dan Alan J. Avery-Peck, The Routledge Dictionary of Judaism (New York: Routledge, 2004), 86.
S. M. Siahaan, Pengharapan Mesias dalam Perjanjian Lama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 4.
David Iman Santoso, Theologi Matius Intisari dan Aplikasinya, (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2009), 9.
Paulus Lilik Kriatianto, Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2008), 83.
Zulfani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Richard A. Riesen, The Academic Imperative, (Colorado Springs: Pursposefull Design, 2010), 109.
Lois E. Lebar, Education That is Christian, (Malang, Gandum Mas, 2006), 101.
Mulyasa, 84.
Tan Giok Lie, “Yesus “Guru Agung” (Bandung: STT Bandung, 2005), 65.
Robert W. Pazmino, (Grand Rapids: Baker Academic, 2001), 115.
www.pendidikankristen.co.id,
Sutrisno,RA, Analisis Matius 6:25-34 “Pengajaran Hal Kekuatiran” mellaui model Direct Intruction dengan Metode Ceramah (2023), Jurnal Cahaya Mandalika (Vol 4.no.2 (2023) https://doi.org/10.36312/jcm.v4i2.1439
Peter P. Person, An Introduction to Christian Education, (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1979), 83.
James S. Stewart, The Life and Teaching, (New York Nashville: Abingdon Press, t.t.), 67.
Bruce Daugherty, “Jesus – The Imcomparable Teacher” Christian Evidences (Moundsville: West Virginia School of Preaching, 2005), 134.
DOI: https://doi.org/10.53687/sjtpk.v4i2.161
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.